BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Konseptual
Ø Michael Beaney
“Analysis is the
process of breaking a complex topic or substance into smaller parts in order to
gain a better understanding of it.”
“Analisis
adalah proses memecahkan suatu topik yang kompleks atau substansi menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari
itu.”[1]
Ø Gordon
B. Davis
“Sistem
is a set of elements that are interconnected and effect each other in a certain
environment.”[2]
“sistem
adalah seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling memenraruhi dalam
satu lingkungan tertentu.”
“System analysis is a problem solving
technique that decomposes a system into its component pieces for the purpose of
the studying how well those component parts work and interact to accomplish
their purpose”.[3]
“Analisis
sistem adalah teknik pemecahan masalah yang terurai sistem ke dalam suatu komponen
untuk tujuan belajar dengan baik bagaimana bagian komponen bekerja dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka”.
Dari definisi-definisi menurut para ahli diatas, kami
dapat mensintesakan bahwa analisis system adalah strategi yang digunakan
perencana dalam proses pemecahan masalah. Dengan melakukan analisis sistem
kegiatan perencanaan dapat berjalan dengan baik untuk menganalisis kebutuhan
dan mengidentifikasi alternatif yang mungkin dilaksanakan.
B.Penelitian
yang Relevan
“There
are some practical approaches to study organizational decision-making
concerning sampling and areas of analysis. In terms of sampling, three
considerations were addressed: (a) the ability of the researcher to acquire
these data in a stipulated time frame through trust, willingness and
cooperation from his respondents; (b) the scope and types of data to be
acquired for analysis; and (c) the relevance of these data to address the major
areas highlighted in the statement of the problem.”[4]
Ada beberapa pendekatan
praktis untuk mempelajari pengambilan keputusan organisasi mengenai sampling
dan bidang analisis. Dalam hal pengambilan sampel, tiga pertimbangan yang
dibahas: (a) kemampuan peneliti untuk memperoleh data tersebut dalam kerangka
waktu yang ditetapkan melalui kepercayaan, kemauan dan kerja sama dari
responden nya; (b) cakupan dan jenis data yang akan diperoleh untuk analisis;
dan (c) relevansi data ini untuk mengatasi bidang utama disorot dalam laporan
masalah.
Point besar mengenai
analisis yang kami cari dalam jurnal internasional di atas yaitu bahwa
penggunaan analisis system sebagai alat untuk memecahkan masalah organisasi
yang berhubungan dengan penetapan waktu, peramalan, serta control persediaan
yang perlu diperbaiki.
C.
Pembahasan
A. Analisis
sistem
Analisis
sistem adalah kunci yang digunakan perancana dalam proses pemecahan masalah,
ini direncanakan untuk menentukan apa yang dapat dijalankan untuk perencanaan
system dan direncanakan dengan analisis kebutuhan dan mengidentifikasi
alternative yang muingkin dilaksanakan.[5] Analisis system tersebut
dapat dilakukan dengan ketentuan; pertama, apa yang di perlukan untuk menemukan
kebutuhan sesungguhnya. Kedua, alternative apa yang bermanfaat untuk mencapa
keperluan. Dan ketiga, apa keuntungan dan kerugian dari alternative
penyelesaian.
Analasis
system adalah suatu metode atau teknik yang digunakan dalam pemecahan masalah
atau pengambilan keputusan. Analisis system ini meliputi (1) kesadaran akan
adanya suatu masalah, (2) identifikasi berbagai alternative, (3) analisis dan
sintesis dari berbagai factor, (4) penentuan suatu cara pemecahan masalah yang
optimal atau sekurang-kurangnya lebih baik dan (5) program kegiatan.
Pengunaan
analisis system dapat dikategorikan ke dalam dua kegiatan pokok, diantaranya ;
pertama, sebagai sebuah sinonim pada istilah operasional research semenjak para
pekerja menganalisa manusia dan sistem mesin. Dan kedua, sebagai sinonim untuk
istilah sistem mesin.Istilah ini kadang-kadang digunakan untuk menerangkan
sistem yang bersifat komplek san besar yang meliputi manusia dan mesin.
Analisis
sistem biasanya diarahkan kepada masalah-masalah operasional organisasi dengan
suatu pandangan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan pengunaan sumber daya
secara efisien.
Analisis
sistem erat hubungannya dengan pengunaan computer.Kempner, (1976) menyatakan
bahwa sebelum sistem komputerisasi dioperasionalkan diperlukan beberapa
penelitian. Adapun penelitian tersebut dapat dibagi ke dalam tiga tahap,
diantaranya;pertama, tahap studi kemungkinan pengunaan komputerisasi dalam
bidang ekonomi dan teknologi. Kedua, tahap analisis sistem dengan menentukan
struktur sistem yang ada menjadi struktur yang diperlukan dalam membuat
jaringan computer.Dan ketiga, tahap desain sistem komputerisasi secara lengkap.Menurut
Winardi Individu yang melakukan penelitian tentang sistem serting disebut
sebagai programming computer dan
sebagai orang yang ahli dalam analisis sistem.Kedua pekerjaan tersebut dapat
saja dikerjakan oleh seorang individu.
Analisis
sistem berbeda dengan pendekatan sistem. Dalam pendekatan sistem proses
berhubungan dengan pengunaan logika sistem dalam menjelaskan fgenomena. Hasil
dari pendekatan sistem bukanlah ‘prediksi’, tetapi ‘deskripsi’ atau sesuatu
yang diteliti atau investigasi.Hal terpenting lainnya dari metode ilmiah adalah
‘ferifikasi’.Suatu pernyataan hanya dapat dikatakan sebagai kebenaran ilmiah
setelah diferifikasi atau diuji kembali. Dengan kata lain kebenaran ilmiah
sinonim dengan kebenaran yang diuji. Pertanyaannya kemudian adalah apakah
penting hasil prediksi analisa sistem diverifikasi sebagai kebenaran
ilmiah?.Jawabannya adalah tidak. Karena hasil prediksi dari analisa sistem
berdasarkan pendekatan analisa matematik dan logika dalam matematika
B. Analisis
Misi
Analisis
Misi menghasilkan tujuan dan kebutuhan yang dapat diukur pencapaian hasil
sistem.Ini memerlukan spesifikasi hasil yang berhubungan langsung dengan
identifikasi kebutuhan.Misi yang objektif dalam pembuatan keputusan berhubungan
dengan spesifikasi yang di sediakan dalam sistem perencanaan.
Selama
ini kita mengetahui prosedur rancangan sistem pendidikan dimulai darimana
perencanaan itu diawali, kemana perencanaan itu diarahkan dan kemudian bagian
berikutnya dari analisa misi adalah penyampaian rencana (wajah misi) dengan memperlihatkan
atau menampilkan kegiatan dan program dari hal-hal yang terkecil dalam rangka
memecahkan masalah.Berikut ini digambarkan langkah-langkah penyiapan materi dan
alat pelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem.
Usaha-usaha
yang mungkin untuk menyiapkan materi pengajaran dengan menggunakan pendekatan
sistem.Semua fungsi dapat berfungsi dengan fungsi yang lainnya. Tidak semua
umpan balik atau perbaikan dibebankan pada bidang yang memungkinkan mendapatkan
persetujuan sebelum berjalan (Kaufman, 1968)
C. Analisis
Fungsi
Analisis
fungsi adalah proses untuk menuntukan kebutuhan dari sub fungsi untuk
menjelaskan setiap elemen pada wajah misi. Ini merupakan sistem perluasan dan
pertimbangan vertical dari wajah misi.
Peningkatan
analisis bagian dari fungsi dan sub fungsi di gambarkan seperti dibawah ini
yang melukiskan hipotesa analisis fungsi dari fungsi wajah misi dari
identifikasi masalah.
Contoh
analisis fungsi hipotesis yang menunjukkan setiap fungsi dapat dianalisis
ketingkat fungsi yang lebih rendah.Perhatikan bahwa ini hanyalah analisis
sebagian dari tingkatannya.Juga setiap fungsi menunjukkan kemungkinan
dianalisis ketingkat fungsi yang lebih rendah.
D. Analisis
Tugas
Analisis tugas adalah
akhir dari analisis yang akan dilakukan. Dalam analisa sistem ini berbeda dari
misi dan analisa fungsi hanya dapat dilakukan pada posisi yang sederajat dan
tidak jenis.
Perluasan secara
vertical atau analisis dilanjutkan melalui nilai fungsi samapai unit penampilan
yang di identifikasi.Identifikasi tugas dan perintahnya adalah pemecahan
terakhir dari analisa sistem pendidikan.Adapun bentuk dari analisis tugas dari
sistem perencanaan pendidikan adalah dimulai dari kegiatan mengidentifikasi dan
menentukan kebutuhan pendidikan, menentukan masalah, menentukan langkah pemecahan,
menentukan strategi dan menyeleksi serta memilih alternatif untuk memecahkan
masalah.
E. Analisis
Metode
Analisis metode
diperlukan setelah analisis misi, anlisis fungsi dan analisis tugas yang
lengkap atau dapat dilaksanakan secara parallel dengan masing-masingnya,
sebagai analisis kemajuan dari kebutuhan tambahan. Gambar dibawah ini
memperlihatkan proses untuk menjabarkan analisa metode seperti dalam bentuk
parallel
Pada gambar tersebut
akan terlihat masing-masing fungsi dijabarkan dalam analisis metoda secara
paralel. Dengan menggunakan analisis metoda setiap fungsi akan terjabar dan
terurai, semakin rendah semakin mendalam analisisnyta. Analisa metode
mengindentifikasikan strategi yang memungkinkan dan alat-alat untuk mencapai
setiap keperluan penampilan dan akan mendapatkan keuntungan tambahan dari
setiap seleksi terakhir dalam langkah pendekatan sistem berikutnya.
Analisis sitem
pendidikan menentukan apa yang akan dilakukan dari penyelesaian masalah. Alat
untuk menganalisis dan sintesa sangat dibutuhkan dalam rancangan sistem.
Penunjukan kembali model pendekatan sistem untuk proses manajemen pendidikan
merupakan hal yang dibutuhkan dalam rangka memecahkan masalah.
Analisis metoda dapat
diselesaikan setelah melengkapi tugas, fungsi, dan syarat analisis dipraktekkan
dengan setiap langkah sistem analisis, Metode seleksi dan pemilihan alternative
dapat dilakukan dengan mengindentifikasikan fungsi secara bervariasi dan tugas
yang ditetapkan untuk orang, perlengkapan, orang dan perlengkapan yang
dikombinasikan
Pendekatan sistem
pendidikan merupakan proses rancangan yang dilakukan secara logika, langsung
dan sistematik, Ini memerlukan perencanaan atau analisis terbuka dan objektif
yang digunakan untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi. Ada beberapa hal yang
diperlukan dalam perencanaan pendidikan yang menggunakan pendekatan sistem, di
antaranya adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan
dapat diidentifikasi dan dinyatakan secara tepat dalam batasan yang diukur
2. Manusia
mempunyai kesempatan dalam pengajaran.
3. Pendekatan
secara sistematis untuk pemecahan masalah pendidikan akan mencapai efektifitas
dan efisiensi.
4. Tingkah
laku dan kebiasaan dapat dispesifikasikan pada batasan yang dapat diukur dan
terakhir dengan indicator klasifikasi dan kebiasaan.
5. Lebih
baik untuk mencoba menyatakan keberadaan sesuatu dan berusaha untuk
mengkuantifikasikan sesuatu yang tidak dapat diukur.
6. Secara
berulang perbedaan antara harapan dan kenyataan
7. Pengajaran
sangat penting dari mendengarkan.
8. Pendidikan
di daerah menantang kualitas dengan menggunakan rancangan sistem yang
menawarkan daerah terpenting untuk usaha dalam penyelidikan pendidikan.
9. Pendekatan
sistem seperti alat-alat lain harus menjadi tantangan yang tetap, dievaluasi
dan berhubungan dengan alternative lain serta harus diperiksa atau menolak
ketika alat lain membuktikan lebih responsive dan lebih bermanfaat bagi
organisasi.
F. Ruang
Lingkup Analisis Sistem
Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dalam analisis misi sebagian besar ditujukan untuk menjawab
pertanyaan apakah yang perlu dimasukkan ke dalam sistem baru?
Dalam kebanyakan
kasus pertanyaan demikian dapat dirumuskan pula sebagai berikut; hal-hal apakah
lagi yang perlu dimasukkan ke dalam sistem yang berlaku?.
Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan umum demikian ahli analisis sistem harus mengajukan
banyak pertanyaan secara khusus, misalnya “informasi macam apakah yang
diperlukan?Oleh siapa?Bilakah?Dimanakah?Dalam bentuk
apakah?Bagaimanakah?Dinamakan sumbernya?Bilakah, bagaimana hal tersebut dapat
dikumpulkan?Dan sebagainya.
Sebuah kreterium
penting, yang sangat mempengaruhi ruang lingkup analisis sistem adalah filsafat
sistem yang digunakan dan dianut oleh organisasi yang bersangkutan. Ada
beberapa filosofis yang mesti dihayati dalam menggunakan berpikir sistem, di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Dasar
pemikiran dari berpikir sistem adalah logika sistem. Selama ia tidak
bertentangan dengan kaidah ilmiah, maka tidak ada alas an untuk menolah
kahidrannya dalam panggung ilmu pengetahuan. Berpikir sistem bersifat
meta-theori, atau sutu logika apriori, akan divalidasi secara empirik sebelum
diterima sebagai suatu kebenaran ilmiah.
2. Penggunaan
konsep sistem akan terbukti berguna jika digabungkan dengan usaha-usaha untuk
investigasi.
3. Mendukung
sepenuh hati pendapat dari Philip dan Mosher, bahwa berpikir sistem tidak
mempunyai sejah yang jelas. Sehingga keberadaan berpikir sistem merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah ilmu pengetahuan secara umum.
4. Sebagian
orang tidak setuju bahwa berpikir sistem yang gagal disebut sebagai teori
ilmiah karena gagal mendefinisikan secara tegas apa itu sistem. Karena sistem
menurut aliran berpikir sistem didefinisikan secara berbeda dengan teori ilmu
pengetahuan khususnya. Dan pada dasarnya, suatu sistem didefinisikan atas dasar
kebutuhan untuk menganalisa, membangun mode, untuk memecahkan masalah dan
sebagainya.
5. Pendekatan
sistem tidak efisien. Karena cara terbaik untuk mengetahui masalah adalah
langsung ketitik masalah. Kecaman ini dapat dikembalikan pada sifat dari
masalah. Jika masalahnya adalah parsial dan sederhana, maka berpikir sistem
tidak efisien. Tetapi jika masalahnya adalah kompleks dan saling berhubungan,
maka pengunaan berpikir sistem sangat dimungkinkan.
6. Doktrin
dari berpikir sistem didasarkan pada latar belakang ilmiah yang mantap, dan
bukan berdasarkan pendapat tahayul-metafisika. Dengan demikian maka batasan
ontology, epistemology dan axiology dari berpikir sistem akan dapat
dipertahankan oleh masyarakat ilmiah.
Dalam
melakukan analisis sistem diperlukan bermacam-macam informasi yang berasal dari
bagian yang ada dalam organisasi. Menurut Winardi (1988) ada empat macam cara
pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi, di antaranya
adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan
hirarkis dengan prosesing data yang bersifat sentralisasi.
2. Pendekatan
hirarkis dengan prosesing data yang bersifat dsentralisasi.
3. Pendekatan
sistem dengan suatu sistem informasi yang terintgrasi.
4. Pendekatan
sistem dengan sebuah sistem informasi yang didistrubisi.
Para
analis dalam rangka usahanya mengembangkan sistem informasi hendaklah selalu
menghubungkan dengan pengumpulan data dan pelaporan dengan control semua
bagian-bagian dalam sebuah organisasi.
Disamping
itu ruang lingkup dari analisis sistem dapat berbeda dipandang dari sudut
jangka waktu, kompleksitas dan biaya untuk melaksanakannya.Maka oleh karenanya
ruang lingkup dari analisis sistem harus ditetapkan secara jelas pada
waktu-waktu tertentu guna menghadapi faktor-faktor pembatasan-pembatasan biaya
dan waktu.
Untuk
menganalisis sistem diperlukan proposal atau usulan anlisis sistem yang dikenal
dengan (proposal to conduct system
analysis). Adapun usulan tersebut terdiri dari beberapa hal, di antaranya;
pertama, merupakan suatu titik tolak berdasarkan apa pihak memohon jasa dan
apakah ahli sistem yang bersangkutan mengerti apa yang diinginkan daripadanya.
Kedua, memberikan kepada pimpinan ahli analisis sistem tersebut suatu
kesempatan untuk mengevaluasi pendekatan tersebut dan jumlah sumber daya yang
digunakan selama mengadakan anlisis sistem.Usulan tersebut memberikan suatu
pengertian yang mendalam dan refrensi pada waktu pelaksanaan anlisis laporan.
Adapun isi usulan tersebut meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Suatu
definisi yang jelas tetapi singkat tentang alas an mengapa anlaisis tersebut
dilaksanakan atau dilakukan.
2. Sebuah
definisi tentang scope analisa yang bersangkutan.
3. Suatu
identifikasi tentang fakta yang sangat besar kemungkinan akan dikumpulkan
selama analisis tersebut.
4. Mengindentifikasi
sumber-sumber potensial untuk mencari fakta-fakta.
5. Pernyataan
tentang sasaran dan hambatan-hambatan yang mungkin ditemui oleh para analis
6. Proyeksi
tentang masalah-masalah potensial yang mungkin timbul pada waktu pelaksanaan
analisis.
7. Sebuah
skedul tentative untuk melakukan analisis sistem.
Para
analisis sistem jarang sekali mengembangkan suatu sistem informasi dari titik
nol. Pada kenyataannya dalam suatu organisasi aka nada sistem atau sub sistem
yang memberikan sumbangan pada sistem yang baru dirancang. Jadi dapat dikatakan
bahwa seorang analis dalam merancang sistem yang baru akan banyak menggunakan
sistem yang lama. Banyak pendapat para ahli yang mengatakan bahwa dalam membuat
sistem yang baru diperlukan penganalisisan sistem yang lama, dan cara ini
sangat menguntungkan dari segi waktu, dana dan tenaga. Adapun keuntungan dalam
menganalisis sistem yang lama, menurut Winardi (1988) adalah sebagai berikut :
1. Efektifitas
dari sistem yang berlaku
Apabila
sistem lama dipelajari maka kita akan memperoleh kesempatan untuk menilai
apakah sistem tersebut memuaskan, perlu diperbaiki sebagaian, perlu diperbaiki
secara menyeluruh atau perlu diganti dengan sistem lain.
2. Ide-Ide
untuk mendesain
Tindakan
untuk menganalisis sistem lama merupakan sumber ide untuk mendesain sistem yang
baru. Ide-ide tersebut meliputi apa yang sekarang sedang dilakukan maupun
kebutuhan-kebutuhan adisional. Para ahli analisis akan mendapatkan gambaran
tentang bagaimana sistem informasi yang ada dapat membantu dalam pembuatan
keputusan.
3. Pengenalan
sumber
Pada waktu ahli
analisis sistem mempelajari sistem yang ada, maka ia dapat mengidentifikasi
sumber-sumber yang tersedia bagi sistem baru. Sumber-sumber tersebut dapat
berupa bakat manajemen, bakat administrative dan peralatan yang dimiliki.
4. Mengkonversi
pengetahuan
Dalam
rangka usaha mengidentifikasi syarat-syarat konversi, maka para analis harus
mengetahui aktivitas-aktivitas apa yang telah dilaksanakan. Mempelajari sistem
yang berlaku memberikan keterangan kepada ahli analisis sistem tentang apa yang
telah terjadi pada masa yang lalu.
5. Titik
Tolak Umum
Pada
waktu kita mengkomunikasikan dengan pihak manajemen, maka para ahli analisis
sistem berfungsi sebagai penggerak perubahan. Tidaklah mengherankan apabila
kita kerap kali akan menghadapi tantangan terhadap teknik-teknik baru, ide-ide
dan metode-metode baru, kekurang pengertian tentang konsep baru, penangguhan
keputusan, kurangnya komitmen. Guna memenimalkan reaksi yang demikian perlu
dipertautkan ide-ide baru dengan ide-ide yang lama sebagai titik tolak dalam
perancangan sistem yang baru.
Selanjutnya
Winardi menyatakan bahwa hasil akhir dari analisis sistem dapat berupa
alternatif-alternatif sebagai berikut:
1. Hentikan
pekerjaan
Pada tahap ini pekerjaan tidak dilanjutkan
karena tidak adanya pertimbangan-pertimbangan tertentu yang terjadinya suatu
perubahan tertentu pada pihak manajemen, yaitu terdapatnya TEOS (technical feasibility, economical
feasibility, operational feasibility and schedule feasibility). Oleh sebab
itu perlu diarahkan analisis sistem pada proyek-proyek yang lain
2. Situasi
dimana pekerjaan dihentikan
Situasi demikian sering terjadi dan adapun
hal-hal yang menyebabkannya adalah kekurangan dana atau sikap konservatif dari
pihak manajemen. Disamping itu adanya kemungkinan bahwa biaya yang diajukan
pada waktu sekarang tidak dapat diterima, mungkin pada waktu yang akan dating
dapat dilaksanakan.
3. Modifikasi
Pihak manajer memutuskan kadangkala
aspek-aspek tertentu perlu diubah dan dikombinasikan dengan sistem atau sistem
yang lain sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan organisasi.
4. Pekerjaan
dilanjutkan secara bertahap
Aspek
ini berarti pekerjaan analisis sistem akan berlangsung sebagaimana yang telah
diusulkan sebelumnya, akan tetapi proposal terakhir harus diimplementasikan dan
disyahkan sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan pada TEOS.
5. Pekerjaan
boleh dilanjutkan tanpa syarat.
Banyak usulan atau
proposal sistem atau sub sistem dibenarkan oleh pihak manajemen, terutama
tentang biaya-biaya yang dikeluarkan akan melampaui keuntungan yang dapat
diukur
[1] Michael Beaney (Summer 2012). "Analysis". The Stanford Encyclopedia of Philosophy. Michael Beaney
[2]Eti
Rochaety dan Pantjorini Rahayuningsih Prima Gusti Yanti, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005)
[4]Kenny
S.L. Cheah / Procedia - Social and Behavioral Sciences 172 ( 2015 ) 709 – 716
[5]
Mukhneri Mukhtar, Manajemen Sistem, (Jakarta : BPJM FIP UNJ, 2012), p. 75.
Saya dapat menyimpulkan bahwa Analisis sistem adalah suatu tekhnik yang dipakai untuk memecahkan suatu masalah yang ada di dalam suatu perusahaan atau organisasi. Jadi, seorang manajer yang baik harus bisa melakukan Analisis sistem dengan baik dan benar, bila Analisis sistem bisa dilakukan oleh seorang manajer maka perusahaan dan organisasi tersebut akan cepat dalam melakukkan pemecahan masalah yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar