Minggu, 29 Maret 2015

Pendekatan Sistem : Jaringan Kerja dan PERT


PENDEKATAN SISTEM : JARINGAN KERJA DAN PERT

a. Pengertian Pendekatan Sistem dan Jaringan Kerja   
               Pendekatan sistem adalah bersifat integratif, karena pendekatan ini berlandaskan pada cara brerpikir logis dan sistematis dalam memecahkan suatu masalah organisasi[1].                   
               Pada dasarnya perencanaan kerja menggunakan cara berpikir sistem atau (pendekatan sistem) yang melihat pekerjaan sebagai salah satu sub sistem dari sistem organisasi secara keseluruhan. Perencanaan jaringan kerja sangat bermanfat bagi para pimpinan atau administrator dalam mengarahkan dan menetapkan para pekerjapada bidang dan tanggung jawab masing-masing. Seperti bidang produksi, pemasaran, bidang penelitian dan lain sebagainya.
b. Penggunaan, Keuntungan dan Tahapan-Tahapan Jaringan Kerja           
               Penggunaan jaringan kerja terutama adalah untuk kegiatan proyek yang memerlukan jaringan kerja dan analisis jaringan kerja yang terperinci. Adapun penggunaanya sebagai berikut :
1.      Proyek-proyek kompleks dengan multi kegiatan yang saling bergantung.
2.      Proyek besar yang banyak melibatkan orang, serta menggunakan sarana dan prasarana, waktu dan dana dalam jumlah yang sangat besar pula.
3.      Proyek yang memerlukan koordinasi antar departemen atau antar pejabat.
4.      Proyek yang memerlukan informasi padat atau kontiniu.
5.      Proyek-proyek yang harus diselesaikan dalam waktu yang tepat dan biaya yang terbatas.
Sedangkan keuntungannya adalah :
1.      Keharusan menggambarkan logika ketergantungan dari setiap kegiatan dalam jaringan kerja, memaksa kita untuk merencankan suatu proyek secara lebih detail.
2.      Dalam jaringan kerja ditunjukan dengan jelas penyelesaian kegiatan yang kritis dan tidak kritis, sehingga memungkinkan pengaturan waktu, usaha, dan perhatian tertentu secara lebih intensif.
3.      Perencanaan Jarigan kerja sangat membantu dalam komunikasi.
4.      Dengan prencanaan jaringan kerja dapat dimungkinkan pelaksanaan proyek secara lebih ekonomis, dan tidak ragu-ragu dalam mendayagunakan berbagai sumber yang dibutuhkan.
Ada beberapa tahapan yang diperlukan dalam penyusunan perencanaan jaringan kerja, tahapan tersebut diantaranya :Pertama, inventarisasi kegiatan-kegiatan dalam suatu proyek.Kedua, perhatikan saling ketergantungan atau logika ketergantungan antara kegiatan yang satu dengan yang lainnya.Ketiga, penunjukan unsur waktu dapat ditentukan baik berdasarkan pengalaman teori serta perhitungan tertentu, baik menyangkutkan kapan kegiatan dimulai maupun kegiatan  tersebut berakhir, serta lamanya kegiatan tersebut berlangsung.
c. Pengertian PERT
       PERT adalah singkatan dari programme evaluation and review technicue ( Teknik Pengevaluasian dan Peninjauan kembali).PERT secara fundamental merupakan representasi diagramatik sebagaimana suatu alat grafik bagi manajemen.
d. Metode PERT
                           Metode PERT adalah salahsatu metode pengelolaan yang merupakan alat bagi seorang pimpinan untuk menghasilkan suatu perencanaan yang baik dan lengkap serta berfungsi, dalam melakukan pengawasan.
               Ada dua elemen dasar PERT yakni kegiatan (aktivity) dan peristiwa atau kejadian (event). Kegiatan merupakan bagian dari proyek yang menggunakan waktu, tenaga, dana dan sumber lainnya. Peristiwa adalah saat permulaan atau akhir dari tugas. Aktivitas dinyatakan dengan panah       sedangkan peristiwa dinyatakan dengan lingkaran          atau persegi panjang         .

e. Kegunaan PERT
               Sebagai suatu model jaringan kerja atau alat pengelola. PERT dimungkinkan penggunaannya dalam berbagaai bidang kegiatan seperti bidang industri, pendidikan, administrasi, perdagangan dan sebagainya.Kegunaan PERT secara rinci adalah sebagai berikut :
·  Dengan adanya hubungan ketergantungan yang logis dari
   masing-masing kegiatan jaringan kerja, maka para manjer,
   administrator haruslah mengadakan perencanaan terinci
   sebelum suatu proyek dilaksanakan.
·  Dengan adanya peristiwa  atau event yang menunjukkan
   selesainya suatu kegiatan yang diakibatkan oleh suatu atau
   lebih kegiatan.
·  Pada jaringan kerja dapat digambarkan dengan jelas
   kegiatan-kegiatan yang mempunyai waktu pelaksanaan kritis
   dan kegiatan-kegiatan yang tidak kritis.
·  Gambaran suatu jaringan kerja memberikan bantuan yang
   sangat penting dalam komunikasi.
·  Jaringan kerja memberikan kesempatan untuk memilih
   pelaksanaan atau kegiattan lebih ekonomis dari segi
   pembiayaan, kepastian menggunakan sumber dan
   sebagainya.

f. Ketentuan dalam Penyusunan Jaringan Kerja
                    Agar tidak terjadinya kesalahan dalam menyusun jaringan kerja, perlu diperhatikan beberapa keentuan atau aturan dalam penyusunannya. Aturan tersebut meliputi :
a.Suatu peristiwa tidak dapat terjadi sebelum kegiatan yang
mendahuluinya selesai.
                
b. Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, semua kegiatan yang
mendahuluinya harus sudah selesai sebagaimana contoh diatas.
c. Suatu peristiwa tidak boleh terjadi dua kali, dengan kata lain tidak
diperkenankan kejadian yang berulang, yaitu kejadian yang
kembali ke peristiwa sebelumnya.

         d. Setiap kegiatan tertuju pada  satu peristiwa.
e. Perhitungan selalu dimulai dari kiri ke kanan, seperti contoh diatas.
f. Semua kegiatan dalam jaringan kerja harus selesai pada tujuan akhir.
g. Panah hanya menunjukkan logika bahwa suatu aktivitas mendahului aktivitas lain yang mengikutinya, dan panjang panah tidak mempunyai arti apa-apa.
h. Menggambarkan kegiatan majemuk dalam jaringan kerja perlu kita pecahkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Ini perlu dilakukan dengan tujuan agar kegiata-kegiatan yang kecil ini dapat dilakukan secara bertingkat sejalan dengan kebutuhan lainnya. 
i.  Jaringan melingkar perlu dihindari.Hal ini sering terjadi pada suatu jaringan yang rumit  dan kurang terkontrol.biasanya hal ini terjadi bilamana urutan logis dari suatu kegiatan terganggu dengan adanya peristiwa berikut yang menjadi peristiwa pendahulu.Hal ini dapat terlihat pada gambar berikut :
j. Kesalahan menggambarkan jaringan kerja juga sering menggantung. Setiap peristiwa selain event permulaan dan akhir harus mempunyai aktivitas yang mengikuti dan mendahului yang menuju atau mulai dari peristiwa tersebut. Jika terjadi suatu peristiwa tergantung atau bebas tanpa hubungan, itulah yang dinamakan jaringan tergantung.

h. Langkah-langkah dalam menggambarkan PERT
a. Pikirkan dan tuliskan semua peristiwa yang ada dan akan terjadi. Peristiwa-peristiwa yang tidak begitu penting dapat dihilangkan. Sesudah itu satukan peristiwa yang secara logis dapat digabungkan. Peristiwa yang terlalu besar dapat dipisahkan menjadi peristiwa-peristiwa yang lebih kecil. Hal ini harus dilakukan secara logis.
b. Tempatkan peristiwa-peristiwa tersebut dalam suatu urutan yang logis, kemudian beri nomor secara berurutan menurut waktu terjadinya.
c. Buatlah daftar peristiwa tersebut secara serial, mulai dengan peristiwa akhir dan berakhir pada peristiwa awal (1) yang merupakan permulaan proyek.
d. Tunjukkan peristiwa yang mendahului setiap peristiwa dan letakkan dalam suatu daftar.


[1] Drs. Mukhneri, M.Pd, Manajemen Sistem, (Jakarta : BPJM FIP UNJ, 2008)

Jadi, jaringan kerja adalah merupakan suatu perpaduan pemikiran yang logis, digambarkan dengan suatu jaringan yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan memungkinkan pengolahan secara analitis. jaringan kerja memungkinkan suatu perencanaan yang Efektif dari suatu rangkaian yang mempunyai interaktivitas.
Adapun Manfaat Jaringan Kerja yakni:
a. Untuk melengkapi rancangan
b. Untuk memperbaiki metode perencanaan dan pengawasan
c. Memperbaiki komunikasi dan pengambilan keputusan dan secara umum untuk mempertinggi effektivitas manajemen dalam menyelesaikan proyek.
d. Untuk penghematan biaya
e. Untuk penghematan waktu, dan
f. Mempertinggi daya guna (effisiensi) kerja, baik manusia maupun peralatan serta menjamin ketepatan selesainya suatu proyek.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar